Foto: Ahmad Faidz Israqi

Oleh: Mur Aldi M (Kelompok Eboni Sulawesi Selatan)

Makassar, Sulawesi Selatan – (Jumat,13/09/2024) Tim Eboni Sulawesi Selatan berhasil mengadakan Green Innovation Week (GROW), sebuah rangkaian kegiatan yang diadakan di tiga lokasi berbeda di Kota Makassar. Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi nyata yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan pengelolaan sampah, serta sebagai implementasi pengetahuan terkait perubahan iklim. Kegiatan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk siswa sekolah, penduduk lokal, dan beberapa komunitas peduli lingkungan.

Gambar 1. Focus Group discusion bersama Siswa dan siswi SMAN 06 Makassar (Foto: Syaiful Rahman Firman)

Kegiatan pertama diadakan di SMAN 06 Makassar pada Jumat, 6 September 2024. Lokasi ini dipilih karena ditemukan bahwa pengelolaan sampah di sekolah tersebut belum berjalan secara berkala dan berkelanjutan. Sebelum aksi bersih, Tim Eboni Sulawesi Selatan melakukan observasi awal untuk memetakan potensi dan permasalahan terkait pengelolaan sampah di sekolah. Sosialisasi kemudian diadakan dan diikuti oleh siswa, guru, dan staf sekolah, dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang interaktif. Dua perwakilan dari setiap kelas turut ambil bagian dalam diskusi tersebut. Puncaknya, siswa melakukan aksi bersih dengan pembagian kelompok sesuai jenis sampah, yaitu sampah organik, non-organik, dan limbah berbahaya (LB3). Di akhir kegiatan, apresiasi diberikan kepada kelas yang berhasil menjalankan aksi bersih dengan baik.

Gambar 2. Hasil Kerajinan Kolase dari anak-anak Pulau Lae-Lae (Foto: Ahmad Faidz Israqi)

Aksi bersih berlanjut di Pulau Lae-Lae pada Minggu, 8 September 2024. Pulau ini dipilih karena perhatian pemerintah dalam pengelolaan sampah di kawasan wisata ini dinilai masih minim. Kegiatan diawali dengan survei biofisik dan sosial. Sosialisasi kepada masyarakat setempat, terutama anak-anak, dilakukan dengan metode FGD di sekitar pantai Pulau Lae-Lae. Selain itu, lomba seni kolase juga digelar sebagai bagian dari edukasi kreativitas, menggunakan sampah organik seperti dedaunan untuk membuat karya seni. Aksi bersih melibatkan anak-anak dan masyarakat setempat, dibagi berdasarkan jenis sampah.

 

 

Gambar 3. Aksi Bersih Sepanjang Jalur (Foto: Zahra Zahira)

 

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan aksi bersih di Benteng Rotterdam Makassar pada Kamis, 12 September 2024. Benteng ini dipilih karena sering mengalami penumpukan sampah akibat tingginya jumlah pengunjung. Aksi bersih dimulai dari halaman depan Benteng Rotterdam dan berakhir di Anjungan Pantai Losari. Tim Eboni Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan alumni Green Leadership Indonesia dan siswa dari beberapa sekolah di Makassar. Kelompok aksi dibagi sesuai jenis sampah untuk memudahkan proses pengumpulan dan pengelolaan.

Ketua Tim Eboni Sulawesi Selatan, Syaiful Rahman Firman, memberikan tanggapan terkait tujuan dan harapan dari kegiatan ini, “Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, serta menumbuhkan tanggung jawab dalam pengelolaan sampah. Harapannya,  kegiatan ini dapat memacu inisiatif masyarakat dan pemerintah untuk lebih proaktif dalam melestarikan lingkungan, terutama di kawasan pesisir,”terangnya.

Dengan adanya kegiatan Green Innovation Week, Tim Eboni Sulawesi Selatan berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di Makassar, sekaligus menjadi contoh yang dapat diimplementasikan secara nasional dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menghadapi tantangan perubahan iklim.

Kegiatan ini memberikan manfaat tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi masyarakat luas, pemerintah, dan lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya peran aktif masyarakat dalam melindungi lingkungan; dapat lebih sadar akan dampak buruk sampah, terutama sampah yang ada di laut; dapat memberikan motivasi bagi pemerintah untuk memperbaiki kebijakan terkait pengelolaan lingkungan; dapat berkontribusi pada pemulihan ekosistem lokal dan membantu memperlambat laju perubahan iklim; dan terakhir dapat terus berkembang dan menciptakan inisiatif baru yang lebih luas dan berkelanjutan di masa mendatang. (ed. Diki Angger)