Sumber Foto:  Nguyen Khiem on Unsplash

Oleh: Nurnadela Rahmat

Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi peluang pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Banyak negara yang mengalami krisis masalah lingkungan karena dipengaruhi aktivitas manusia. Misalnya, dari life style masyarakat yang memberi dampak besar pada perubahan iklim dan bencana alam. Apalagi penggunaan energi fosil yang berlebihan di setiap negara yang memberi efek negatif untuk lingkungan. Belum lagi kondisi bumi yang terus mengalami kenaikan temperatur akibat emisi karbon. Hal-hal tersebut menjadi faktor yang memberikan sumbangsih pada berbagai krisis permasalahan lingkungan.

Manusia dapat memberikan inovasi melalui sumber energi baru terbarukan untuk menghasilkan dampak positif pada lingkungan. Melalui ide transformasi energi yang berkelanjutan dapat memberikan peluang besar mengatasi kerusakan lingkungan. Seperti menurut Arifin Tasrif ketika menjabat Menteri ESDM, pernah menyatakan bahwa energi terbarukan mampu mengatasi efek dan dampak yang berasal dari emisi gas rumah kaca. Dilansir dari media online CNN Indonesia, bahwa EBT juga dapat mendorong masyarakat untuk mandiri energi dan tidak tergantung pada energi tak terbarukan.

Indonesia menjadi negara dengan penghasil energi baru terbarukan yang dapat dikembangkan. Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Priyono Soetikno menyatakan peluang Indonesia yang memiliki energi berkelanjutan seperti EBT potensinya sangat besar. Menurutnya, salah satu yang sangat berpotensi di Indonesia yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Keduanya menjadi pemberdayaan energi air yang sangat strategis dalam pemanfaatan listrik, serta memiliki dampak yang lebih baik bagi lingkungan dibanding dengan penggunaan listrik melalui minyak bumi, batu bara, gas alam, dan energi tidak terbarukan lainnya

Sumber Gambar: zonaebt.com

Penggunaan listrik di Indonesia dapat bertransformasi memanfaatkan energi baru terbarukan dari air, angin, gas, uap, panas bumi, dan tenaga surya. Dikutip melalui rilis Kementerian ESDM tahun 2008, Indonesia memiliki mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Berdasarkan rilis Yayasan Indonesia Cerah juga dapat diketahui 5 contoh penggunaan EBT terbesar di Indonesia  yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya/PLTS Cirata Jawa Barat, PLTS Likupang Sulawesi Utara, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu-Angin/PLTB Sidrap Sulawesi Selatan, PLTB Jeneponto Sulawesi Selatan, dan PLTA Saguling Jawa Barat. 

Dampak transformasi sektor kelistrikan di bidang EBT menunjukkan peluang besar bagi negara yang sudah mulai memanfaatkannya. Potensi ini mampu memberikan peningkatan ekonomi dan inovasi masyarakat Indonesia. Melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) yang menunjukkan inovasi energi berkeadilan di Desa Lubuk Bangkar Provinsi Jambi yang menjadi salah satu contoh pembangkit listrik dengan kapasitas 60 kilowatt dari Mikro Hidro (PLTMH). Inovasi yang berhasil dikembangkan ternyata mampu memberikan dampak besar untuk lingkungan dengan mampu mengontrol bencana alam banjir, irigasi, dan suplai air. Serta mampu menunjang kesejahteraan masyarakat setempat dari segi sosial ekonomi. 

Inovasi lain di sektor EBT dari masyarakat dalam mengembangkan potensi energi kelistrikan terdapat di Desa Gurung Mali,  Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Berdasarkan data simpul Jaringan Inovasi Provinsi Kalimantan Barat, mereka memanfaatkan mesin pembangkit listrik mikrohidro dan pikohidro dengan ukuran 1m x 0,5m yang menghasilkan daya maksimal 250 watt. Jika masyarakat Indonesia dapat secara mandiri memiliki inovasi dalam bertransformasi menggunakan energi baru terbarukan, maka sumber daya manusia di negara ini dapat memiliki peluang besar dalam persaingan inovasi energi dengan negara besar di dunia. Namun, untuk menuju transformasi energi baru terbarukan secara menyeluruh di Indonesia diperlukan proses yang panjang dan secara bertahap.

Masyarakat Indonesia masih sangat bergantung dengan sumber energi konvensional. Hal ini dipengaruhi karena infrastruktur energi konvensional yang juga sudah besar dan lumayan lama telah dimanfaatkan. Selain itu, karena faktor ekonomi dan biaya dalam transformasi secara menyeluruh EBT masih belum dapat dianggarkan karena faktor politik, regulasi, dan kebijakan yang belum konsisten. Menurut Roy Salam sebagai peneliti Indonesia Budget Center, kebijakan anggaran Indonesia untuk energi belum sepenuhnya diarahkan untuk mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan. Di sisi lain, menurut Kementerian ESDM pemanfaatan potensi EBT di Indonesia masih sangat terbatas. 

Perkembangan energi baru terbarukan di Indonesia perlu didorong melalui komitmen yang kuat dari banyak pihak. Mulai dari sektor pemerintah, pelaku usaha, investor, hingga masyarakat setempat dalam menggagas inovasi energi yang lebih maju, efisien, dan produktif. Hal ini bisa saja dilakukan secara bertahap demi menjaga krisis masalah lingkungan di Indonesia dan secara global. Meskipun peluang untuk segera bertransformasi masih memerlukan tantangan besar, namun langkah ini lebih baik dibandingkan bertahan dengan energi tak terbarukan yang konvensional dan memberi dampak buruk untuk bumi. 

Energi baru terbarukan jadi solusi utama yang paling strategis untuk mengatasi keterbatasan energi fosil. Transformasi menuju energi berkelanjutan perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi ketersediaan energi fosil yang terbatas. Pemanfaatan minyak bumi dan batu bara bisa jadi langkah, untuk itu perlu mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Mengelola energi baru terbarukan dari sumber daya alam memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Kemajuan teknologi energi baru terbarukan harus terus diinovasikan agar semakin efisien dan terjangkau. Dengan begitu, energi terbarukan dapat menjadi tumpuan utama dalam menjaga keberlangsungan energi dan lingkungan hidup.

Sumber daya listrik yang berasal dari energi terbarukan memiliki potensi menjanjikan untuk Indonesia. Sumber energi ini dapat berasal dari berbagai sumber daya alam yang melimpah seperti surya, air, angin, biomassa, panas bumi, dan hidrogen. Energi terbarukan ini tidak hanya menyediakan alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan energi fosil, tetapi juga mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada impor energi dan mencapai kemandirian energi. Dengan meningkatnya kebutuhan energi dalam negeri, pengembangan sumber daya listrik terbarukan dapat menjadi solusi jangka panjang yang berkelanjutan untuk memenuhi permintaan tersebut tanpa merusak lingkungan.

International Renewable Energy Agency (IRENA) menunjukkan data potensi EBT Indonesia yang dihasilkan bisa mencapai 3.692 GW. Dengan energi ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara, bahkan di dunia. Pengembangan ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi ketahanan energi nasional, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi krisis iklim. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi yang efektif, Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi terbarukannya secara maksimal, menjadikannya motor penggerak utama dalam pembangunan berkelanjutan. [ed. Amalia Zulfa]

DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia. (2023). Pengertian, Manfaat, dan Contoh Energi Terbarukan. Diambil kembali dari CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230511101721-569-948128/pengertian-manfaat-dan-contoh-energi-terbarukan

Direktorat Jenderal EBTKE. (2022). Energi Baru Terbarukan Berperan Besar Dalam Upaya Penurunan Emisi Di Sektor Energi. Diambil kembali dari Direktorat Jendral EBTKE : https://ebtke.esdm.go.id/post/2022/09/14/3260/energi.baru.terbarukan.berperan.besar.dalam.upaya.penurunan.emisi.di.sektor.energi 

Direktorat Jenderal EBTKE. (2018). Inovasi Model Pembiayaan, Wujudkan Energi Berkeadilan di Jambi. Diambil kembali dari Direktorat Jendral EBTKE : https://ebtke.esdm.go.id/post/2018/09/05/2012/inovasi.model.pembiayaan.wujudkan.energi.berkeadilan.di.jambi?lang=en 

Institut Teknologi Bandung. (2018). Prof. Priyono Soetikno : Indonesia Mempunyai Potensi Energi Baru dan Terbarukan yang Melimpah. Diambil kembali dari ITB : https://www.itb.ac.id/berita/prof-priyono-soetikno-indonesia-mempunyai-potensi-energi-baru-dan-terbarukan-yang-melimpah/56825 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2008). Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia. Diambil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-indonesia 

Kumparan. (2023). Hambatan Perkembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia. Diambil dari Kumparan : https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/solar-kita/hambatan-perkembangan-energi-baru-terbarukan-di-indonesia-20tlKtD9AeQ?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17250214229275&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fsolar-kita%2Fhambatan-perkembangan-energi-baru-terbarukan-di-indonesia-20tlKtD9AeQ 

Simpul Jaringan Inovasi Provinsi Kalimantan Barat. (2023). Teknologi Tepat Guna Replikasi Pembangkit Tenaga Listrik PIKO HIDRO untuk Kawasan Perbatasan dan Desa Terisolir. Diambil dari Simpul Jaringan Inovasi Provinsi Kalimantan Barat : https://inovasi.kalbarprov.go.id/inovasi/132/teknologi-tepat-guna-replikasi-pembangkit-tenaga-listrik-piko-hidro-untuk-kawasan-perbatasan-dan-desa-terisolir 

Sucofindo. (2024). Perkembangan Potensi EBT di Indonesia. https://www.sucofindo.co.id/artikel-1/perkembangan-potensi-ebt-di-indonesia/ 

Yayasan Indonesia Cerah. (2024). 5 Contoh Penggunaan Energi Terbarukan di Indonesia. Diambil dari Yayasan Indonesia Cerah : https://www.cerah.or.id/id/publications/article/detail/5-contoh-penggunaan-energi-terbarukan-di-indonesia